Orangutan dengan anaknya Orangutan dengan anaknya (© istock.com)

Melestarikan hutan hujan di Asia Tenggara

Siapa yang sedang berpikir tentang hutan hujan di Asia Tenggara, sering teringat pada orangutan. Hutan hujan bagi kera besar yang terkenal ini, termasuk harimau Sumatra, burung Cendrawasih dan komodo merupakan tempat istirahat dan habitatnya yang terakhir.

Sumbang sekarang

Asia Tenggara memiliki puluhan ribu pulau baik yang besar dan kecil. Karena pergerakan evolusi di setiap daerah berbeda, menyebabkan dunia flora dan fauna yang berbeda pula: Di barat Indonesia terdapat keruing (Dipterocarpus) dan habitat harimau dan badak. Di bagian timur Indonesia hingga Papua Nugini bahkan Australia termasuk ke dalam hotpots biologis atau wilayah yang sangat kaya biodiversitasnya di dunia, dimana di sana masih terdapat hutan rimba dan masih banyak spesies yang belum ditemukan para peneliti. Sementara di hutan hujan dan hutan rawa gambut di Sumatra dan Kalimantan hidup satu-satunya spesies kera besar Asia, yaitu orangutan.

Ratusan kelompok masyarakat adat hidup di hutan, namun mereka tetap melestarikan hutan. Sebagian besar dari mereka menganggap hutan sebagai “Ibu” yang memberikan semua yang mereka butuhkan. Namun perkebunan sawit dan pulp serta pertambangan merusak rumah mereka termasuk hewan dan tumbuhan. Dampaknya sangat dramatis. Alam tidak lagi seimbang. Erosi mengikis permukaan tanah, banjir menghanyutkan pemukiman dan kekeringan menghancurkan musim panen. Krisis iklim di sana sudah dirasakan banyak orang dan bertambah parah oleh adanya penebangan hutan.

Karena masih banyak yang harus diselamatkan, maka kami bersama mitra kami bertekat melestarikan hutan hujan. Mitra kami di tempat menghalangi aktivitas perusahaan, menuntut hak hutan, menanam pohon dan memberikan harapan pada penduduk setempat.

Donasi Anda untuk Asia Tenggara mendukung proyek-proyek seperti di bawah ini:

Kangguru pohon di Papua

Hak atas hutan di Papua

Hutan hujan di Papua sedang mengalami aneksasi tiba-tiba dari perusahaan kayu, sawit dan pertambangan. Dengan rusaknya hutan, penduduk setempat kehilangan sumber kehidupannya. LSM lingkungan dan HAM PUSAKA menentang penebangan hutan dan pencurian lahan.

Masyarakat adat Dayak Tomun di hutan Kinipan

Pertolongan bagi pembela linkungan di Kalimantan

Derita orangutan merupakan simbol dari perusakan oleh perkebunan sawit. Habitat mereka semakin lenyap dari hari ke hari. Kami bersama mitra kerja kami dengan sekuat tenaga berusaha menghentikan kegiatan perusahaan minyak sawit yang sering kali ilegal.

Matek Geram

Perlindungan terhadap pencurian lahan di Sarawak

Pelindung lingkungan Matek Geram tanpa lelah menjaga hutan hujan di Malaysia dari ancaman perusakan oleh perusahaan minyak sawit dan penebang pohon liar. Untuk itu ia bersama organisasi masyarakat adat SADIA memetakan tanah masyarakat adat Iban dan menggugat perusahaan yang masuk hutan.

sumbangan Anda untuk hutan hujan

Orangutan dengan anaknya
 

Menulis langsung sumbangan disini

Tanda terima donasi Tanda terima donasi hanya dapat diberikan khusus bagi donasi dari Jerman.

Status nirlaba Rettet den Regenwald e.V. (Selamatkan Hutan Hujan) diakui sebagi organisasi nirlaba di Jerman.

Data yang aman Data Anda dikirim secara terenkripsi (TSL/SSL) dengan demikian saat pengiriman terlindungi dari kepentingan pihak ke tiga.

Berhenti berdonasi Donasi rutin setiap saat bisa dihentikan, silahkan tulis ke info@hutanhujan.org atau menelfon kami di +49 40 228 510 831.

Pesan buletin kami sekarang.

Tetap up-to-date dengan newsletter gratis kami - untuk menyelamatkan hutan hujan!