Keberagaman alam - Pulau Palawan dan daerah Mekong

Dua burung rangkong sedang bertengger di ranting pohon Burung rangkong membutuhkan hutan dengan pohon-pohon tua untuk membuat sangkarnya. Karena hutan ditebang, populasi burung yang tingginya bisa sampai 70 cm ini terus menurun. (© Llimchiu/CC BY-SA 2.0) Kolase biodiversitas di Mekong Kadal cantik berkepala biru (Calotes Mystaceus) di Kamboja – Anggrek ditemukan di sebuah kebun pembibitan di Laos – Lutung Popa yang dianggap sudah lama punah. Tahun 2020 sebuah tim kamera menemukan hewan ini di sekitar gunung vulkan Popa di Myanmar. (© Henrik Bringsoe + Keooudone Souvannakhoummane_Viet Nam + WWF-Mynamar)

1 Agu 2023

Kepulauan Filipina mempunyai spesies flora dan fauna jadi sangat berbeda dengan wilayah Mekong di daratan Asia Tenggara. Banyak spesies yang hanya dapat ditemukan disana.

Palawan – Pulau harta karun di Filipina

Seperti mesin gergaji bundar suara burung rangkong di hutan bakau yang lebat. Rustico Mauricio kenal suara ini – burung besar dengan bentuk paruhnya yang unik yang sedang bertengger di puncak pohon untuk mencari makanan. Siapa yang tahu, berapa lama lagi? Sebab spesies ini terancam punah – seperti banyak spesies flora dan fauna lainnya di sana.

Kepulauan Palawan, yang terletak di barat Filipina dengan alamnya yang beragam, sejak 1990 menjadi cagar biosper UNESCO. Palawan menyimpan berbagai spesies fauna yang tidak terdapat di tempat lain di dunia, seperti burung rangkong Palawan, kuau-kerdil Palawan dan varietas lokal tupai, trenggiling, rubah terbang atau binturung. Juga terdapat lebih dari 1500 tumbuhan berbunga.

Sayangnya kekayaan alam ini sejak bertahun-tahun dalam keadaan bahaya. Pertambangan, monokultur minyak sawit dan pohon kelapa merusak biodiversitas hutan hujan dan habitat manusia.

Rustico Mauricio termasuk ke dalam anggota suku Batak (Catatan: Jangan tertukar dengan suku Batak di Sumatra). Ribuan tahun yang lalu tinggal nenek moyangnya di jantung hutan pegunungan di Palawan. “Sekarang hanya terdapat 300 anggota suku Batak. Tapi kami sejak turun temurun mempunyai pengetahuan tentang alam dan bagaimana memanfaatkannya.” Hingga kini suku Batak berhasil melindungi hutan hujan mereka, meskipun penebangan hutan hujan terus berjalan. Ini adalah keberhasilan besar! Selamatkan Hutan Hujan membantu masyarakat di Palawan sejak lebih dari 10 tahun.

Sungai dan DAS Mekong dengan spesies yang berlimpah

 

Kadal cantik berkepala biru (Calotes Mystaceus), anggrek mini dan lutung popa (foto) termasuk ke dalam spesies- spesies yang baru ditemukan oleh sejumlah kelompok peneliti di “Subwilayah Mekong Raya” di tahun belakangan ini. Sejak 1997 terdapat keseluruhan 3389 tumbuhan, ikan, amfibi, reptil, burung dan mamalia yang baru pertama kali dideskripsikan ilmiah, demikian laporan WWF. Wilayah yang dilewati sungai besar ini mencakup 800.000 kilometer persegi, terbentang dari Myanmar, Laos, Thailand, Kamboja dan Vietnam. Alamnya sangat beragam seperti lanskapnya: Pegunungan yang tinggi, lahan basah, hutan bakau, hutan kering dan hutan hujan. Harta karun biodiversitas!



Pesan buletin kami sekarang.

Tetap up-to-date dengan newsletter gratis kami - untuk menyelamatkan hutan hujan!