Petisi dengan 79.033 tanda tangan dipresentasikan saat Konferensi Musim Semi Bank Dunia di Washington

Perempuan dan laki-laki suku Maasai dengan sarung berwarna-warni di pasar, seorang perempuan menatap kamera Didanai oleh Bank Dunia: Pemerintah Tanzania kurang memperdulikan masyarakat adat (© RdR/Mathias Rittgerott) Kawanan gajah di Serengeti Perlindungan hewan tidak boleh diperoleh dengan melanggar HAM (© Rettet den Regenwald / Mathias Rittgerott) Karyawan Selamatkan Hutan Hujan di kantor pusat Bank Dunia Elisa Norio, karyawan Selamatkan Hutan Hujan, sesaat sebelum presentasi petisi (© Rettet den Regenwald e.V.)

23 Apr 2024

Selamatkan Hutan Hujan dan Oakland Institute mengkritik keras keterlibatan Bank Dunia pada penggusuran di Tanzania dan pada 17 April telah mempresentasikan sebuah petisi dengan 79.033 tanda tangan dihadapan 78.000 peserta di kantor pusat Bank Dunia di Washington (USA)

Keterangan pers Selamatkan Hutan Hujan

Larang dana untuk penggusuran dan pelanggaran HAM di Tanzania

    • Petisi dengan 79.033 tanda tangan diserahkan
    • Bank Dunia harus menghentikan pendanaan sebuah proyek bermasalah di Tanzania
    • Tuduhan atas kekerasan dan pelanggaran HAM

Washington / Oakland / Hamburg (17 April 2024): Atas nama perlindungan alam yang keliru dan untuk pariwisata, pemerintah Tanzania ingin menggusur 20.000 penduduk untuk melipat gandakan luas wilayah Taman Nasional Ruaha. Bank Dunia bersedia mendukung proyek itu dengan bantuan 150 juta US-Dollar. Jumlah yang luar biasa. Namun sehubungan dengan proyek itu ada tuduhan tindak pemerkosaan dan pembunuhan yang dilakukan para ranger. 

Selamatkan Hutan Hujan dan Oakland Institute mengkritik keras keterlibatan Bank Dunia dan pada 17 April telah mempresentasikan petisi Larang dana untuk penggusuran dan pelanggaran ham di tanzania dengan 79.033 tanda tangan dihadapan 78.000 peserta saat Konferensi Musim Semi di kantor pusat Bank Dunia di Washington (USA).

„Bank Dunia tidak bisa mengabaikan lebih dari 79.000 penduduk dari seluruh dunia yang menuntut dihentikannnya kekerasan yang sedang berlangsung“, tegas Marianne Klute, ketua LSM Selamatkan Hutan Hujan. „Pelanggaran HAM dengan dalih perlindungan lingkungan hidup yang salah dimengerti tidak bisa diterima. Bank Dunia harus segera menghentikan pendanaan.“

Saat penyerahan petisi seorang pegawai Bank Dunia mengatakan kepada karyawan Selamatkan Hutan Hujan, Elisa Norio, bahwa pendanaan telah ditangguhkan. Sebuah delegasi tingkat tinggi pergi menuju Tanzania untuk menyelidiki tuduhan tersebut.

Adapun tuduhan itu berdasarkan sebuah studi dari Oakland Institute dengan judul Unaccountable & Complicit. Penduduk desa menuduh ranger dari jawatan Taman Nasional yang turut dibiayai oleh program bantuan REGROW telah melakukan pembunuhan dan sejumlah tindak kekerasan lainnya sejak proyek itu dimulai tahun 2017. Menurut sebuah keterangan, jawatan tersebut menyita dan melelang sejumlah besar ternak yang mana hal ini sangat merugikan mata pencaharian penggembala. Oleh praktek ini sangat diharap warga menjadi tertekan dan meninggalkan wilayahnya.

Setelah penduduk desa memberikan pengaduan resmi pada Juni 2023, Bank Dunia pada bulan November telah membentuk komisi investigasi. Meskipun begitu Bank Dunia sejak paruh kedua tahun 2023 tetap memberikan bantuan dana lanjutan sebesar 35 juta Dollar. 

„Pendanaan proyek yang berlangsung telah mendorong pihak Taman Nasional untuk terus menyiksa dengan kejam penduduk setempat“, ujar Anuradha Mittal, Direktur Eksekutif Oakland Institute. Desa-desa yang telah melaporkan berbagai kejahatan para ranger „tetap terus diteror meski adanya penyelidikan“. „Selama Bank Dunia mendanai proyek tersebut, para ranger akan terus melakukan pembalasan terhadap penduduk desa, jika mereka mengeluarkan pendapatnya“, demikian Mittal.

Strategi kekerasan dan penggusuran, bagi masyarakat adat di Tanzania bukanlah hal yang baru: Lebih dari 100.000 Maasai di sekitar kawah Ngorongoro dan di dekat Serengeti berjuang mempertahankan wilayah dan mata pencahariannya. 

Oleh karena situasi di Tanzania hari demi hari semakin buruk, maka Selamatkan Hutan Hujan dan Oakland Institute pada 15 Februari telah mengirim petisi lewat email pada Presiden Bank Dunia Ajay Banga. Tanggapan atas petisi kami hingga kini belum ada.

Kontak

Isi petisi

Larang dana untuk penggusuran dan pelanggaran ham di tanzania

Kepada: Presiden Bank Dunia Ajay Banga

Yang terhormat Bapak Ajay Banga,

Informasi tentang proyek REGROW (Resilient Natural Resource Management for Tourism and Growth) milik Bank Dunia di Tanzania telah mengejutkan saya. Seperti yang terdokumentasi dalam laporan Unaccountable & Complicit dari Institut Oakland, nampak bantuan Bank Dunia untuk pemerintah Tanzania terkait langsung dengan penggusuran besar-besaran dan pelanggaran HAM demi perluasan Taman Nasional Ruaha (RUNAPA). 

Meskipun dokumen Bank Dunia menyatakan bahwa proyek ini tidak akan mengakibatkan relokasi, tapi Menteri Pertanahan, Perumahan dan Pengembangan Perkotaan pada 25 Oktober 2022 telah menyatakan bahwa pemerintah akan merelokasi paksa lebih dari 20.000 penduduk di wilayah tersebut agar perluasan RUNAPA bisa dilaksanakan.  

Penduduk desa menuduh ranger dari Dinas Taman Nasional TANAPA yang dibiayai proyek REGROW melakukan pembunuhan dan berbagai tindak kekerasan sejak proyek ini dimulai tahun 2017. Selain itu dinas kepemerintahan menyita dan melelang ternak dalam jumlah besar, dimana hal ini sangat mempengaruhi sumber kehidupan penggembala. Oleh kekerasan dan penyitaan diharap penduduk bisa ditekan sedemekian rupa sehingga mereka meninggalkan wilayahnya. 

Laporan Unaccountable & Complicit memberikan bukti-bukti yang sulit dibantah, bahwa pemerintah Tanzania melanggar tindakan dan prosedur perlindungan (operating procedures and safeguards) dari Bank Dunia, dimana pemerintah berencana tanpa perencanaan pemindahan yang resmi dan tanpa prosedur konsultasi yang sesuai dan uang ganti rugi. Tim proyek REGROW menolak tanggung jawab yang dituntut Institut Oakland dan oleh karena itu tidak mengambil tindakan apapun ketika tim ini diinformasikan tentang adanya pelanggaran HAM. Hal ini tidak dapat diterima.

Kekejaman pemerintah Tanzania terhadap masyarakatnya sendiri dan jelasnya pengabaian prosedur kerja dan tindakan perlindungan (operating procedures and safeguards) dari Bank Dunia, menurut kami, menjadikan negara Tanzania terdiskualifikasi untuk memperoleh pembiayaan. 

Saya mendesak Anda untuk segera menghentikan pembayaran berikutnya dana proyek REGROW dan segera mengakhiri keterlibatan Bank Dunia.

Dengan hormat

Pesan buletin kami sekarang.

Tetap up-to-date dengan newsletter gratis kami - untuk menyelamatkan hutan hujan!