Aktivis Greenpeace Indonesia dan Papua ditangkap: Save Raja Ampat from Nickel Mining!
Para aktivis menyampaikan "Selamatkan Raja Ampat dari Pertambangan Nikel" dan "Pertambangan Nikel merusak Kehidupan" ke Konferensi Mineral Kritis di Jakarta - namun mereka ditangkap.
Selamatkan Hutan Hujan telah sering melaporkan tentang pertambangan nikel yang mengancam hutan, keanekaragam hayati dan kehidupan masyarakat di Sulawesi dan Maluku. Terakhir ini industri nikel juga berkembang sampai ke kepulauan Raja Ampat, Papua. Bacalah artikel kami tentang perlawanan yang dilakukan oleh masyarakat lokal dan pembela lingkungan hidup: Apakah Indonesia akan menghancurkan Raja Ampat demi Nikel?
Para aktivis Greenpeace dan Papua menyampaikan pesan "Save Raja Ampat from Nickel Mining" dan “Nickel Mines Destroy Lives” saat Indonesia Critical Minerals Conference yang sedang berlangsung di Pullman Jakarta Central Park di Jakarta (3-5 Juni 2025). Aktivis lingkungan menyuarakan masalah kerusakan lingkungan akibat pertambangan dan hilirisasi nikel.
Namun mereka ditahan. Dua aktivis Greenpeace, seorang perempuan Papua dan satu campaigner Greenpeace ditangkap dan dibawa ke Polsek Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Tim Advokasi untuk Demokrasi turut mendampingi proses hukum yang berlangsung.
Greenpeace telah melaporkan temuan aktivitas penambangan di Pulau Gag, Pulau Kawe dan Pulau Manuran di Raja Ampat, Papua. Padahal secara hukum, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Wilayah, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil melarang kegiatan pertambangan di pulau kecil.
Analisis dari Greenpeace menunjukkan bahwa penambangan nikel di ketiga pulau tersebut telah mengakibatkan kerusakan lingkungan yang signifikan, dengan lebih dari 500 hektare hutan dan vegetasi alami musnah. Dokumentasi yang ada juga memperlihatkan limpasan tanah yang menyebabkan sedimentasi di wilayah pesisir. Kondisi ini sangat berpotensi merusak terumbu karang dan ekosistem perairan Raja Ampat yang kaya.
Nikel, Kobalt, Aluminium, Timah, Batubara
Konferensi Mineral Kritis diorganisir oleh Shanghai Metals Market. Fokus utama terletak pada industri-industri kunci seperti industri nikel dan kobalt, yang memainkan peran penting dalam mobilitas listrik, serta industri aluminium dan timah. Industri batubara juga mendapat sorotan intensif, karena masih menjadi sumber energi yang signifikan.