Rapat umum HeidelbergCement: 110.000 tandatangan yang menentang perusakan alam di Jawa telah diserahkan.

Protes di depan balai kongres Heidelberg: aktivis mencor kaki mereka dengan semen Protes di depan balai kongres Heidelberg: aktivis dengan kaki yang dicor semen (© Marianne Klute/Rettet den Regenwald)

11 Mei 2017

„Hormatilah ibu bumi“ begitulah tuntutan petani ibu Gunarti kepada para pimpinan perusahaan HeidelbergCement. 10.000 kilometer telah ditempuh ibu Gunarti agar bisa memberitakan pada rapat umum pemegang saham perusahaan tentang perusakan wilayah karst di kampung halamannya oleh perusahaan semen. Ia juga telah menyerahkan petisi dari Selamatkan Hutan Hujan.

Sepuluh menit waktu bicara yang diijinkan bagi ibu Gunarti untuk berbicara di depan para pimpinan dan pemegang saham HeidelbergCement. Di sebuah ruang di balai kongres kota Heidelberg yang penuh pengunjung ia menerangkan kehidupan kampung halamannya di Pati di pegunungan Kendeng. Dengan lantang, dengan foto dan dalam bahasa Jawa ibu Gunarti menjelaskan bagaimana pertambangan semen menghancurkan alam, pertanian dan kehidupan masyarakat adat Samin. Beliau telah berbicara lebih dari 10 menit. Dan apa yang beliau katakan menguncang banyak pengunjung.

Kemudian beliau menyerahkan petisi kami dengan lebih dari 110.000 tanda tangan menentang perencanaan pabrik semen di kawasan karst-pegunungan Kendeng kepada pejabat eksekutif tertinggi Bernd Scheifele.

Sementara itu aksi protes di depan gedung ini menarik perhatian para pejalan kaki dan pers. Aktivis dari Selamatkan Hutan Hujan, Watch Indonesia!, Südostasien-Infostelle dan kelompok-kelompok lingkungan dari Heidelberg mengorganisir demo ini. Unjuk solidaritas dengan perjuangan di Indonesia, lima peserta demo mencor kaki mereka dengan semen. „HeidelbergCement keluar dari pegunungan Kendeng“ demikian tuntutan mereka dan bernyanyi lagu-lagu yang menghargai alam dalam bahasa Jawa.

HeidelbergCement (HC) adalah salah satu produsen semen terbesar di dunia. Di Indonesia HC sebagai pemilik mayoritas Indocement mengoperasikan berbagai usaha. Tahun lalu, pada saat petisi kami dimulai, HC mengatakan dengan pasti akan membangun pabrik di kabupaten Pati, tanpa memperhatikan perjuangan petani dan masyarakat adat setempat. Intervensi di karst berlangsung hanya di bidang yang secara ekologis tidak relevan.

Setelah rapat umum Bernd Scheifele berbicara di depan para aktivis lingkungan dan pers bahwa ia tidak yakin apakah pabrik semen akan dibangun. Kepastiannya akan didapat di bulan ini juga.

Terima kasih pada penandatangan petisi kami untuk meningkatkan tekanan bagi perusahaan HC. Di siaran pers Jerman dan Indonesia yang banyak jumlahnya terdapat foto-foto dari pengecoran kaki dengan semen. Penyerahan petisi di balai kota disayangkan tidak boleh difoto.

Pilihan siaran pers Indonesia:

bbc indonesia: Aksi menyemen kaki di Jerman untuk petani Kendeng

Deutsche Welle: solidaritas untuk kendeng aksi semen kaki berlangsung di jerman

Pilihan siaran pers Jerman:

n-tv: Widerstand gegen HeidelbergCement-Indonesische Bäuerin protestiert auf Aktionärstreffen

taz: Lebensprinzip vs. Zementfabrik

paxchristi: HeidelbergCement muss Völkerrecht einhalten

mannheimer-morgen: heidelbergcement wir wollen leben wie bisher

Pesan buletin kami sekarang.

Tetap up-to-date dengan newsletter gratis kami - untuk menyelamatkan hutan hujan!