Hentikan biodiesel dari sawit dan kedelai!

Import minyak sawit ke UE dan pengunaan 2018 Minyak sawit di Eropa: 65% dibakar untuk transportasi dan energi (© Selamatkan Hutan Hujan)
219.393 Pendukung

Semakin banyak minyak sawit dan kedelai dibakar sebagai biodiesel. Dampaknya: deforestasi terus-menerus dan kebakaran hutan. Uni Eropa akan menghentikan penggunaan minyak nabati sebagai biodiesel tahun 2030, – terlambat! Tuntutan kepada pemerintah Jerman: bertindak sekarang!

Berita & update seruan

Kepada: Ibu Angela Merkel, Kanselir Republik Federal Jerman

“Kami mendesak pemerintah Jerman untuk mengakhiri penggunaan minyak sawit sebagai biodiesel!”

Membaca surat

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi hingga pertengahan Juli 2019 luasnya mencapai 30.477 hektare (data Badan Nasional Penanggulangan Bencana, BNPB). Karhutla dapat menyebabkan masalah, misalnya pemanasan global, merusak ekosistem, musnahnya flora dan fauna dan penyakit pada saluran pernapasan.

Penyebab utama adalah ekspansi perkebunan sawit. Karena deforestasi dan karhutla, biofuel yang dihasilkan dari minyak sawit tiga kali lebih buruk untuk iklim dan biofuel dari minyak kedelai dua kali lebih buruk dibanding dengan emisi dari solar biasa.

Ironisnya, minyak sawit digunakan sebagai bahan bakar ramah lingkungan. Karhutla di Indonesia membuktikan: biodiesel dari minyak sawit membuat masalah pemanasan global semakin buruk.

Semakin banyak minyak kelapa sawit dan kedelai masuk ke produksi biodiesel. Pada tahun 2018, negara-negara UE mengimpor 4 juta ton minyak kelapa sawit dan 3,5 juta ton biodiesel asal sawit dan kedelai dari Asia Tenggara dan Amerika Selatan, bernilai sekitar 4,2 miliar Euro.

Mengisi solar (biodiesel) berarti: penghancuran hutan hujan, kepunahan keanekaragam hayati, dan tingginya emisi dari kebakaran hutan dan lahan.

Masalahnya telah lama diketahui - tetapi Uni Eropa bereaksi terlalu lambat dan ragu-ragu. Pada musim semi 2019, UE telah mengklasifikasikan minyak kelapa sawit sebagai "tidak berkelanjutan", tetapi baru mulai tahun 2023 sawit dalam biofuel diperkirakan akan turun dan akan berakhir pada tahun 2030.

Berita baiknya adalah bahwa negara-negara anggota UE bebas untuk melarang biofuel yang dihasilkan dari pangan seperti minyak kelapa sawit dan minyak kedelai pada awal 2021.

Kami mendesak pemerintah Jerman untuk akhirnya bertindak. Jangan minyak sawit dan kedelai terbakar dalam kendaraan!

Latar belakang

Biofuel disubsidi di Jerman dan UE sejak 2009 sesuai Petunjuk Energi Terbarukan (RED). Menurut RED, pada tahun 2020 energi terbarukan di sektor transportasi harus merupakan setidaknya 10%.

Campuran biodiesel dengan bahan bakar fosil adalah solusi termurah untuk perusahaan minyak fosil. Tingkat pencampuran adalah tujuh persen di Jerman, dan seperempat berasal dari minyak sawit.

Dua pertiga minyak kelapa sawit yang diimpor ke UE digunakan untuk produksi energi, sementara sektor lain, seperti industri makanan dan pakan dan bahan kimia, menggunakan sepertiga (turun 11% dari 2017).

Impor minyak sawit UE dan penggunaan pada tahun 2018

- 53% (4 juta ton minyak sawit) untuk biodiesel

- 12% (1 juta ton minyak sawit) sebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik dan pemanas1.

- 35% (2,6 juta ton) untuk makanan dan pakan dan bahan kimia

Total impor: 7,6 juta t

Selain impor minyak nabati, semakin banyak biodiesel jadi diimpor ke UE dari Asia Tenggara dan Amerika Selatan - total 3,5 juta ton pada tahun 2018, di mana 1,2 juta ton adalah biodiesel sawit dan 2,3 juta ton diesel kedelai.

Nilai impor minyak kelapa sawit dan kedelai biodiesel jadi untuk keperluan energi pada tahun 2018 berjumlah 4,2 miliar Euro.

Dengan jumlah ini, pengendara di UE membiayai deforestasi hutan hujan di Asia Tenggara dan Amerika Selatan.

Sumber: Transport & Environment

https://www.transportenvironment.org/sites/te/files/publications/final%20palm%20briefing%202019.pdf

Pengurangan atau penghentian biofuel (yang dihasilkan dari bahan pangan seperti minyak kelapa sawit dan minyak kedelai) di tingkat nasional oleh pemerintah negara-negara anggota diatur oleh Pasal 26 dari Petunjuk Energi Terbarukan UE:

https://eur-lex.europa.eu/legal-content/DE/TXT/?uri=CELEX:32018L2001(…)



Surat

Kepada: Ibu Angela Merkel, Kanselir Republik Federal Jerman

Bapak Kanselir Olaf Scholz yang terhormat,

Bahan bakar di pompa bensin Jerman mengandung semakin banyak diesel yang diproduksi dari minyak kelapa sawit dan kedelai.

Kami menyerukan Pemerintah Jerman untuk memulai penghapusan minyak kelapa sawit dan kedelai di dalam solar di tingkat nasional.

Budidaya kelapa sawit dan kedelai secara signifikan bertanggung jawab atas perusakan hutan hujan dan menghancurkan keanekaragaman hayati. Biodiesel adalah hingga tiga kali lebih berbahaya bagi iklim daripada diesel fosil.

Jangan minyak sawit dan kedelai terbakar dalam kendaraan!

Hormat saya

Berita & update

Pesan buletin kami sekarang.

Tetap up-to-date dengan newsletter gratis kami - untuk menyelamatkan hutan hujan!