Biodiesel - Energi agraria

Biodiesel montase foto © Rettet den Regenwald

Listrik dan bahan bakar dari minyak sawit, bioetanol dan biodiesel untuk sarana transportasi adalah sumber energi yang merusak hutan, menipu iklim dan menyebabkan kelaparan bagi jutaan manusia. Bagaimana energi agraria ini bisa merusak hutan hujan:

Pencaplokan tanah, penebangan hutan hujan dan naiknya harga bahan makanan – produksi bioetanol dan Biodiesel, sebagai bahan bakar kendaraan masa depan mempunyai banyak lembaran hitam. Oleh karena biaya produksi di Jerman lebih tinggi dan wilayah ladang yang sedikit, maka Jerman mengimport masal minyak sawit dan kedelai serta „bioetanol“. Dan bahan-bahan tersebut dicampur dalam bahan bakar yang biasa digunakan. Untuk itu ekosistim yang alami dirusak demi perkebunan sawit, kedelai dan tebu. Penebangan hutan hujan menyebabkan pemanasan global. Sebab sejumlah besar CO2 dilepas ke atmosfer. Dampak lainnya adalah bertambahnya korban kelaparan, karena ladang tidak bisa lagi diolah memproduksi bahan makanan. LSM Selamatkan Hutan Hujan berusaha untuk mendapatkan penjelasan dari masalah tersebut dan menuntut pemerintah Jerman dan Uni Eropa menghentikan politik energi agrarianya yang tidak benar.

Anda bisa baca dalam kolom Tanya dan Jawab, mengapa bahan bakar bio (biofuel) biarpun begitu tidak ramah lingkungan.

Unduh Flyer kami tentang Tema E10 dan disel:  Flyer (edisi 2014) (PDF, 1 MB)

Unduh brosur: Hentikan muslihat energi agraria! (55 halaman, PDF, 908 KB)

Selebihnya tentang tema ini bisa Anda baca melalui Links berikut:  

Glosarium 

Biofuel:

Biofuel adalah bahan bakar untuk mesin pembakar atau alat pemanas yang dibuat dari biomassa. Yang termasuk biofuel antara lain biodisel, bioetanol dan biogas.

Biodiesel:

bahan bakar tumbuhan yang dibuat dari minyak rapa, sawit, kedelai dan jarak. Para kritikus mengelak menggunakan istilah bahan bakar “Bio“ atau energi „Bio“. Alasannya bahwa kata ini hanyalah untuk memperindah saja. Yang tepat bagi mereka adalah istilah agrofuel (bahan bakar agraria).

Perubahan penggunaan tanah tidak langsung (ILUC): menjelaskan dampak penanaman tumbuhan penghasil energi bahan bakar yang membutuhkan areal tanah, dimana wilayah itu sebelumnya digunakan untuk menghasilkan bahan pangan manusia dan hewan. Informasi selanjutnya lihat di rider ILUC

RED: Pedoman energi terbarukan dari Uni Eropa (Renewable Energy Directive – RED, 2009/28/EG) menetapkan bahwa hingga tahun 2020 sepuluh persen kandungan bahan bakar kendaraan harus berasal dari energi yang terbarukan. Info selanjutnya lihat di rider RED

 

Merken

Petisi terkait

Tanda tangan Anda dapat membantu melindungi hutan hujan! Petisi kami menentang proyek yang menghancurkan hutan hujan - dan menyebut nama pihak yang bertanggung jawab. Bersama kita akan kuat !

Montase foto: 15 mesin penuai dalam formasi baji sedang memanen kebun kedelai. Kolase ladang yang sudah dipanen, dan gambar pompa bensin Panen kedelai di Brazil: Minyak kedelai selain minyak sawit, raps dan bunga matahari adalah bahan baku paling penting bagi produksi biodiesel (© Collage RdR)

53.386 Pendukung

Hentikan bahan bakar nabati: Makanan bukan untuk dimasukan ke tangki

Beberapa bahan makanan pokok saat kini langka dan sangat mahal. PBB memperingatkan bahaya kelaparan di beberapa wilayah di dunia dan bahaya kerusuhan. Namun beberapa negara tiap tahunnya tetap menggunakan jutaan ton sereal, minyak goreng dan tanaman gula sebagai bahan mentah untuk produksi bahan bakar nabati.

informasi lebih lanjut

Kepada: Pemerintah USA, Uni Eropa dan pemerintahan negara-negara anggota, Brazil, Indonesia, Cina, Kanada, Malaysia dan Argentina.

“Bahan makanan pokok seperti sereal dan minyak goreng bukan untuk tangki kendaraan: Hentikan campuran bahan bakar nabati”

Membaca surat

Pesan buletin kami sekarang.

Tetap up-to-date dengan newsletter gratis kami - untuk menyelamatkan hutan hujan!