Skip to main content
Cari
Nelayan dalam perahu di Kwala Serapuh
Hutan mangrove di Kwala Serapuh (© Boboy Simanjuntak)

Perisai hijau. Berjuang demi mangrove

4 Sep 2025Sebagian besar hutan mangrove di pesisir timur Sumatra Utara telah rusak. Dengan upaya keras, warga desa Kwala Serapuh berjuang menyelamatkan ekosistem mangrove yang berguna sebagai pelindung dan pemberi makanan mereka. Di video „Perisai hijau“ warga memberitakan tentang hal ini.


„Kami menyebut mangrove sebagai perisau hijau dan benteng terakhir kami“, kata petani desa Kwala Serapuh di pesisir timur Sumatra Utara.

Hutan mangrove melindungi masyarakat dari bencana alam dan memberi makanan mereka. Namun sebagian besar hutan pesisir ini telah dirusak pertambangan pasir, tambak ikan dan perkebunan sawit. Dulu di sana ada ikan, kepiting yang berlimpah, lapor warga. Kini sudah jarang sebab habitat mereka telah dirusak dan air tercemar oleh pestisida dari perkebunan. Hewan liar seperti kucing bakau dan kucing kuwuk sejak lama tidak ada lagi disini.

Masyarakat menderita, menangkap ikan jadi sulit, air tidak berguna lagi dan rumah-rumah diterpa banjir.

Di video Perisai hijau - para penjaga mangrove (Green Shields - Guardians of the Mangrove) dua petani menerangkan bagaimana warga desa melindungi wilayah mangrove dan mereboisasikannya. Ini adalah bentuk perjuangan menentang pengusaha dan politikus yang licik. Mereka lebih mementingkan profit pertambangan pasir guna pembangunan bandara dan minyak sawit di pasar dunia. Tapi fungsi penting dari mangrove bagi alam, iklim dan keberlangsungan hidup „orang kecil“ tidak mereka anggap penting.

Perisai hijau - para penjaga mangrove

  • 14 menit - dengan terjemahan bahasa Jerman
  • Produksi WALHI Sumatera Utara / Green Justice Indonesia

#selamatkanhutanhujan #savemangrove #hutanhujan

„Kelompok Tani Hutan (KTH) Nipah,“ begitulah sebutan sebuah kelompok gigih yang mengambil inisiatif untuk mereboisasi hutan. Sebab di samping mangrove dan pohon aren, pohon nipah adalah favorit mereka. Permintaan pasar tinggi. Daun pohon nipah bisa dijual sebagai penutup atap dan kertas rokok.

Kaki warga desa tenggelam setengahnya jika mereka menanam anak tumbuhan. Tahun 2018 desa Kwala Serapuh menerima dengan resmi hak hutannya seluas lebih dari 242 hektar hutan mangrove dan wilayah yang sudah rusak melalui skema Hutan Kemasyarakatan (HKm) - dengan bantuan organisasi lingkungan hidup WALHI Sumatera Utara dan organisasi perempuan Srikandi Lestari. Sejak itu Selamatkan Hutan Hujan mendukung proyek penanaman.

Warga desa telah mereboisasi 120 hektar. Sebuah hasil yang memotivasi dan meneladani.

Berani dan waspada

Perjuangan demi mangrove belumlah berakhir. Selain ada kesuksesan tapi ada juga kegagalan. Tapi hari ini Kwala Serapuh tidak lagi sendiri. Warga desa, para aktivis serta polisi dan dinas kehutanan bersama-sama melakukan aksi.

Mafia minyak sawit dari Medan selalu merusak hutan mangrove dan menanam pohon sawit di areal seluas 60 hektar. Samsir, petani nipah yang nampak di video, telah acap kali memberikan pengaduan pada polisi, walaupun ia selalu saja mendapat ancaman.

Kini akhirnya muncul gebrakan. Polisi menyelidiki dan dinas kehutanan bertindak. Sejak bulan Juni 2025 mereka bersama para penjaga hutan mangrove telah mencabut lebih dari 2000 pohon sawit. Eksekusi dilakukan anggota KTH Nipah didampingi oleh WALHI Sumut, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Sumatera Utara, Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah II, Dirjen Penegakan Hukum (Gakkum) Kehutanan Wilayah Sumatera, serta masyarakat.

Warga desa Kwala Serapuh menanam kembali.

„Kami melakukannya atas inisiatif sendiri. Tapi kami butuh bantuan untuk mereboisasi 60 hektar ekosistem mangrove yang telah rusak“ ujar Samsir kepada kami.

Kerjasama Selamatkan Hutan Hujan dan WALHI Sumatera Utara

Menanam mangrove di Kwala Serapuh 

Orangutan Tapanuli (kampanye bersama dan petisi Selamatkan orangutan Tapanuli dan hutannya!)

Tutup industri pulp di wilayah danau Toba (kampanye, penelitian dan petisi Jangan berbisnis dengan perusahaan kertas APRIL! - (Asia Pasific Resources International Limited)

Halaman ini tersedia dalam bahasa berikut:

Petisi aktual, latar belakang dan informasi lanjutan

Pesan buletin kami sekarang.

Tetap up-to-date dengan newsletter gratis kami - untuk menyelamatkan hutan hujan!