Kekerasan dan penghancuran hutan di Merauke terus berlanjut
Vincent Kwipalo pernah berhasil menghentikan ekskavator milik PT MNM yang merusak hutan milik masyarakat adat Yei. Namun sekarang ekskavator kembali datang dan meratakan hutan. PSN Merauke merusak alam dan menimbulkan konflik horizontal.
Konglomerat yang menghancur ekosistem dan melanggar hak masyarakat adat - versus masyarakat adat yang membela alam dan kehidupan: Konflik seputar perampasan tanah dan kerusakan hutan besar-besaran untuk PSN Merauke antara PT MNM dan masyarakat adat Yei semakin memuncat.
- Bulan September lalu, marga Kwipalo dari suku Yei berusaha menghentikan ekskavator dan buldoser perusahaan perkebunan tebu PT Murni Nusantara Mandiri yang baru saja menyerobot tanah adat suku Yei, Merauke.
- Bulan Oktober, Vincent Kwipalo pernah diserang di rumahnya di Merauke. Penyerangan dilakukan oleh empat orang. Pelaku berteriak: „Bongkar rumah, bakar rumah, bunuh orangnya“, lalu mereka merusak rumah, mobil dan barang-barang milik keluarga Kwipalo. Serangan ini menyoroti bagaimana PSN Merauke telah memicu konflik horizontal antar-marga dalam satu suku yang sama.
- Sekarang ini, bulan November, penghancuran dan penggusuran hutan adat, dusun dan rawa di wilayah adat Marga Kwipalo dan milik suku Yei sekitarnya oleh PT Murni Nusantara Mandiri terus berlangsung.
- Tanggal 4 November 2025, Vincent Kwipalo didampingi advokat Solidaritas Merauke, Emanuel Gobay, S.H. M.H., Asep Komaruddin, S.H., dan kawan-kawan, melakukan Laporan Atas Dugaan Tindak Pidana Penggelapan Tanah Adat dan Tindak Pidana Perkebunan yang dilakukan oleh PT. Murni Nusantara Mandiri. Siaran Pers Pejuang Lingkungan Vincent Kwipalo Pidanakan PT Murni Nusantara Mandiri Atas Tindak Pidana Perkebunan Di Mabes Polri
Ribuan hektar hutan dan dusun hilang
Kawasan hutan Sakor dan sekitarnya merupakan sumber kehidupan masyarakat adat, sumber kekuatan spiritual dan rumah bagi binatang seperti burung cenderawasih, serta biodiversity lainnya.
Marga Kwipalo tidak tinggal diam, mereka berada di garis depan hutan tersisa mempertahankan hak dan sumber hidup. Mereka melakukan somasi terhadap korporasi yang merampas tanah dan merusak hutan. Mereka menggugat negara dan korporasi.
Koalisi Solidaritas Merauke berdiri bersama Marga Kwipalo dan masyarakat adat korban terdampak bisnis ekstraktif Proyek Serakahnomics untuk perjuangan hak hidup, keadilan dan martabat.
#TetapBerlawan
#TolakPSN
Lebih dari 75.000 manusia di seluruh dunia telah menandatangani petisi kami "Hentikan PSN Merauke di hutan suku Marind!" Anda dimohon untuk turut menandatangani!
Marga Kwipalo termasuk ke dalam suku Yei, tetangganya suku Marind. Dua-duanya korban Proyek Strategis Nasional Merauke (PSN Merauke) yang dioperasikan militer. Ekspansi liar ini adalah serangan terbesar terhadap hutan hujan yang dialami Indonesia hingga sekarang. Sekitar tiga juta hektar hutan hujan, rawa dan sabana telah dan akan dirusak yang konon kabarnya untuk „ketahanan pangan“.
Menurut perkiraan organisasi HAM dan lingkungan hidup hal ini merupakan perusakan hutan rimba dan budaya masyarakat adat yang dikendalikan negara untuk kepentingan ekonomi, politik dan militer.
Masyarakat adat berjuang menentang kepunahan „Mama hutan“ mereka dan juga sumber kehidupan mereka. Seruan yang juga terkait dengan pelanggaran HAM bergema ke seluruh dunia.
Baca selanjutnya
Perjuangan masyarakat adat melawan PSN Merauke
PSN Merauke merusak hutan tapi Vincent Kwipalo tidak menyerah
PSN Merauke adalah Proyek Serakahnomics
Menurut organisasi Pusaka penyerang terkait dengan konflik horisontal yang rupanya diciptakan oleh PT MNM. Vincent Kwipalo menghubungi sejumlah pegiat HAM dan perlindungan masyarakat adat di Merauke, seperti Yayasan Pusaka dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Papua Merauke yang melaporkan serangan itu ke polisi.
Hentikan PSN Merauke di hutan suku Marind!
Dengan perlindungan militer, Indonesia menjalankan proyek gula dan etanol nasional di belahan selatan Papua. Dua juta hektar hutan hujan dan lahan masyarakat adat terancam.
Melestarikan hutan hujan di Asia Tenggara
Hutan hujan di Asia Tenggara bagi orangutan, harimau Sumatra, burung Cendrawasih dan komodo merupakan tempat istirahat dan habitatnya yang terakhir.
Hutan hujan
Samudra hijau dengan pakis, lumut, liana, anggrek dan pohon rimba. Katak panah beracun, burung cendrawasih, bunga rafflesia, beruang sloth, dan Coati serta jutaan spesies serangga. „Paru-paru hijau“ dunia adalah pesona luar biasa. Ketahui lebih lanjut tenttang ekosistim hayati yang teranekaragam di dunia kita ini, kesinambungan hidup bersama antara hewan dan tumbuhan serta bahaya penebangan hutan.